SRAGEN- Santri
kelas 4,5, dan 6 SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen mengikuti apel pagi
pada Senin, 24 Juli 2023. Kegiatan apel tersebut dilaksanakan di halapan depan
dan belakang sekolah.
Sebanyak
450 santri kelas 5 dan 6 mengikuti apel di halaman depan SD Birrul Walidain
Muhammadiyah Sragen, sedangkan santri kelas 4 mengikuti apel di halaman
belakang.
Kegiatan
dimulai dengan penertiban barisan santri dan atribut yang mereka kenakan,
kemudian dilanjutkan apel seperti biasanya. Apel pada hari ini merupakan apel
perdana setelah para santri libur sekolah selama tiga minggu sebelumnya.
Di halaman
depan sekolah, Ustadz Annas selaku pengisi materi apel kelas 5 dan 6
menyampaikan kepada santri agar mementingkan kesehatan.
"Alhamdulillah
kita bisa mengikuti apel pagi dengan sehat. Walau sehabis libur panjang, namun
kesiapan para santri di lapangan pada hari ini merupakan sebuab berkah,"
kata Ustadz Annas.
Selain itu,
Ustadz Annas selaku pemimpin upacara dan pengisi materi menyampaikan kepada
santri mengenai fase baligh yang mulai mereka alami.
“Untuk
santri kelas 6 yang mulai memasuki usia 10 tahun akan mengalami fase baligh,
hendaknya pengetahuan tentang baligh dapat dijelaskan oleh ustadz dan ustadzah
secara langsung di kelas agar tidak terjadi kekeliruan,” lanjut Ustadz Annas.
Kemudian,
Ustadz Annas menerangkan kewajiban salat bagi santri yang telah baligh dan
berakal. Mereka hendaknyamelaksanakan salat dengan niat yang tumbuh dari dalam
diri sendiri.
“Karena
telah memiliki akal dan baligh, maka salat merupakan kewajiban dan harus
dilaksanakan tanpa ada paksaan lagi,” imbuh Ustadz Annas.
Karena
santri kelas 5 dan 6 mulai memasuki usia dewasa, Ustadz Annas juga berpesan
agar santri memiliki adab dalam mentuntut ilmu.
Pesan yang
disampaikan ustadz Annas yaitu mendengarkan, patuh, dan tidak mengobrol sendiri
ketika ustadz dan ustadzah menerangkan.
Dalam
menuntut ilmu, selain kepintaran, hal utama yang dicari adalah adab sopan dan
baik.
"Kesuksesan
tidak hanya dibentuk dari kepintaran, namun jyga adab yang baik " imbuh
ustadz annas.
Ustadz
Annas menerangkan bahwa adab tersebut dibentuk secara berproses, dan tidak
secara instan.
"Adab
tersebut dibentuk sejal santri kelas 1, dan ada proses dalam pembentukan adab.
Untuk santri yang sudah akil baligh hendaknya menyadari adab dan sopan santun
yang secara terus menerus akan menjadi kebiasaan," lanjutnya.
Komentar
Posting Komentar