MENUMBUHKAN BUDAYA BACA LEWAT SABTU CERIA

kan bagus kalau kita pandai baca
membaca tu jembatan ilmu
jadi, lagi banyak buku cerita yang kita baca
lagi banyak pengajaran yang kita dapat

tapi kita musti paham apa yang kita baca.
ingat ya...
ingat cik gu..

ingat lirik lagu PADI berikut ini... ??


Baca bukumu jangan biarkan sampai berdebu
Buka bukumu jangan sia-siakan waktumu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Karena dengan buku kamu bisa tahu
Dan menambah ilmu yang berguna
Kalau mau tahu bacalah bukumu
Pasti kan membantu meraih angan dan mimpi
Buku adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Baca bukumu jangan biarkan sampai berdebu
Buka bukumu jangan sia-siakan waktumu
Karena dengan buku kamu bisa tahu
Dan menambah ilmu yang berguna
Kalau mau tahu bacalah bukumu
Pasti kan membantu meraih cita-citamu
Buku adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Di samudera angkasa dan ke perut bumi
Kau bisa belajar semua yang kau mau
Dengan bukumu adalah muara ilmu
Baca bukumu agar kau memahami dunia
Buku temanmu di setiap waktu
Baca bukumu di saat luang waktumu
Baca bukumu

ya, lagu yang menjadi sound track upin-ipin ini begitu dalam maknanya bagi semua orang.

namun membaca menjadi sesuatu yang membosankan dan banyak menyita waktu, tenaga dan pikiran. Sehingga dapat memunculkan image yang kurang baik dalam membaca.Membaca dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit dijumpai. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa semua hampir jarang menerapkan budaya membaca. Di dalam persekolahan saja masih banyak siswa atau murid yang jarang membaca, padahal diluar sana sangat memerlukan pendidikan. Terutama kaum remaja, mereka sudah tidak mau peduli dengan aktivitas membaca. Lebih baik kumpul dengan teman-teman ketimbang membaca.

 Agar perkembangan budaya membaca bisa berjalan dengan cepat, diperlukan penanaman kebiasaan membaca yang serius dari masing individu.

Dalam ruang lingkup keluarga orang tua dapat menyediakan fasilitas seperti ruang belajar sendiri yang nyaman agar si anak tetap betah untuk berlama-lama membaca diruang tersebut. Tanpa disadari hal yang demikian akan menambah motivasi anak untuk membaca

Kemudian peran teman adalah mengajak teman-teman sejawatnya untuk membaca di Perpustakaan keliling atau di tempat-tempat yang sekiranya banyak menyediakan buku bacaan.

Di sekolah, guru adalah ujung tombak untuk menciptakan budaya baca dalam diri siswa. Banyak hal bisa dicoba dan diterapkan untuk menumbuhkan budaya tersebut. Seperti halnya mengajak peserta didik untuk membaca dan menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan. Atau dengan memberikan tugas yang sumbernya harus dicari di perpustakaan.

akhir pekan kemarin(Sabtu, 18 Januari 2014) SD Birrul Walidain mengenalkan budaya baca ke anak-anak dengan suatu acara santai. dikemas dengan minum susu bersama di teras kelas masing-masing, kemudian anak diminta membaca buku yang mereka bawa dari rumah. konsep ini dipilih karena membaca memang harus dimulai dari buku yang disukai. SD Birrul Walidain menerapkan konsep bersantai (sambil bercanda dengan teman) dengan harapan membaca menjadi budaya bersama bagi anak-anak. 
 
kan bagus macam ni...
rajin baca buku..

Siapa lagi yang tak pandai baca..?
 

Komentar