MENGENANG HARI PAHLAWAN BERSAMA PARA VETERAN DAN PURNAWIRAWAN TNI/ABRI, POLRI

10 November 1945 atau 658 tahun yang lalu terjadi peristiwa dasyat perjuangn arek-arek suroboyo dalam mempertahankn kemerdekaan dari kedatangan pasukan Inggris yang ditumpangi oleh Belanda. dengan gagah berani para pejuan kita saat itu bertekad lebih baik mati syahid mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah daripada menjadi bangsa terjajah.

Hari ini Senin, 11 November 2013 santri SD Birrul walidain kedatangan 4 orang tamu istimewa meraka adalah para pejuang kemerdekaan dan pejuang yang mempertahankan kemerdekaan bangsa baik dari bangsa asing maupun dari pemberontakan dalam negeri. mereka adalah ;
1. Bapak Suparto (Veteran Kemerdekaan RI yang terlahir tahun 1924/ 89 tahun yang lalu), bercerita banyak tentang suka duka melawan penjajah dari satru hutan ke hutan lain dari gerilya satu ke gerilya lain hingga taktik penyerbuan ke pasukan belanda yang mempunyai senjata lengkap.
2. Bapak Sukiman (Veteran Kemerdekaan yang terlahir tahun 1938/75 tahun), beliau adalah seorang "juru masak" otak alias guru militer yang membidangi persenjataan berat militer. saat masih aktif di perjuangan beliau tergabung dalam pasukan artileri. beliau adalah ahli merakit senjata ledak, tipe peledak yang berkekuatan sedang sampai bom yang berkekuatan dasyat. saat presiden Soeharto menjabat Pangdam 4 Diponegoro beliau juga aktif di bataliyon.
3. bapak Sugiyono (Purnawirawan TNI AL yang terlahir thun 1954/59 tahun yang lalu) bercerita tentang suka duka mempertahankan timor timur dari rongrongan portugis, beliau tergabung dalam pasukan AL yang menjaga dan memonitor perkembangan keamanan di timor tomir, maka tak heran jika beliau sangat kecewa karena timor timur lepas dari pangkuan nusantara.
4. Bapak Kasbi (Purnawirawan TNI AD terlahir tahun 1948/65 tahun). beliau sekarang masih aktif dalam organisasi PEPABRI dan termasuk salah satu tokoh yang dituakan di lingkungan Gesi. semasa aktif di kesatuan beliau bertugas sebagai guru militer bidang taktik dan strategi perang. beliau juga bercerita tentang pengalawan mendarat dengan terjun payung karena ditugaskan di daerah perbatasan RI.
ke-empat generasi awal kemerdekaan tadi banyk berpesan pada santri SD Birrul khususnya pendidikan, pesan-pesan beliau antara lain ;
- bercita-citalah setinggi mungkin, karena dengan cita-cita itu kalian akan bersunguh-sungguh
- kami berdo'a kalian semoga menjadi generasi penerus perjuangan kemerdekaan ini dengan menjadi pejabat yang bersih dan tanpa korupsi
- do'akan kami sehingga bisa menjadi saksi kesuksesan anak-anak Birrul Walidain.










Komentar